Awas! Ini Kelemahan Menggunakan Teknik 123, Elliot wave dan Fibbonaci
Tidak ada satupun teori yang 100% sempurna begitu pula dengan ketiga teori yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, yakni teori 123, elliotwave dan fibonnaci.
Meskipun teori di atas dapat memperkirakan formasi yang akan terjadi tetapi tidak dapat menentukan kemanakah arah zigzag selanjutnya? Arah zigzag dapat terjadi baik ke atas maupun ke bawah
Kalau kita lihat chart di atas seharusnya harga bergerak naik sesuai prinsip Elliot Wave tapi kenyataannya zigzag malah terbentuk ke bawah.
Kelemahan lain teori ini adalah apabila terjadi gerak sideway (consolidasi). Biasanya gerak sideway terjadi setelah adanya swing yang cukup panjang.
Untuk mengetahui market sideway gunakan indikator tambahan untuk melihat kekuatan momentumnya.
Contoh : (indikator MACD, Oscilator MA & Slow Stochastic)
Setelah terjadi swing yang cukup panjang A-B, disusul kemudian retracement B-C lalu swing C-D
Pada C-D tidak bergerak jauh dari level B karena momentum lemah (MACD trend Up, Osma Up, Stochastic oversold). Kemudian terjadi swing D-E. Disusul kemudian swing E-F dimana F menyentuh level D.
Menurut teori seharusnya harga akan terus bergerak turun, tetapi harga malah berbalik karena momentum tidak kuat (MACD trend Up, Osma Up, Stochastic oversold). Hingga terbentuklah swing F-G, sekali lagi terjadi harga menyentuh level E yang menurut teori harga seharusnya terus bergerak naik malah berbalik (MACD masih trend Up, Osma mulai menurun, stochastic overbought).
Bila terjadi market sideway sebaiknya gunakan indikator untuk mengambil keputusan.
Salah satu contoh Fibonacci yang gagal
Pada contoh di atas harga menyentuh stop order Sell di D tetapi harga malah berbalik ke E
Pindahkan stop order Buy di C dengan SL buy pada level 50% swing Fibo yang baru
Harga kemudian bergerak kembali menuju F, pindahkan stop order Buy ke titik E dengan SL buy pada 50% swing yang baru
Saat harga menyentuh level E maka order sell yang sudah aktiv akan close terkena SL , selanjutnya yang aktiv adalah order BUY hingga mencapai titik G.
Dalam trading menggunakan teknik ini anda loss kurang lebih 50% dan win kurang lebih 50% sehingga resiko anda menjadi 0.
Untuk mengatasi kelemahan dari ketiga teori ini tentunya di perlukan indikator seperti support dan resistance untuk memfilter sinyal yang masuk.
Oke itu saja pembahasan kita kali ini semoga bisa bermanfaat