Cara Menentukan Garis Support dan Resistance
Saturday, May 14, 2016
Edit
Trend line merupakan bentuk paling umum dalam analisa teknikal. Juga mungkin salah satu yang paling kurang dimanfaatkan.
Jika kita menggambar dengan benar, trend line dapat seakurat metode lain. Tapi banyak trader tidak menggambarnya dengan benar atau mencoba untuk membuat garis sesuai pasar, bukan sebaliknya.
Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bawah (lembah) area support yang mudah diidentifikasi . Dalam trend turun , garis tren digambar di bagian atas area resistensi yang mudah diidentifikasi (puncak).
Bagaimana cara menggambar garis tren?
Untuk menggambar dengan benar, yang harus Kita lakukan adalah menemukan dua puncak atas atau bawah kemudian menghubungkan mereka.
Berikut contoh garis trend !
Jika kita menggambar dengan benar, trend line dapat seakurat metode lain. Tapi banyak trader tidak menggambarnya dengan benar atau mencoba untuk membuat garis sesuai pasar, bukan sebaliknya.
Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bawah (lembah) area support yang mudah diidentifikasi . Dalam trend turun , garis tren digambar di bagian atas area resistensi yang mudah diidentifikasi (puncak).
Bagaimana cara menggambar garis tren?
Untuk menggambar dengan benar, yang harus Kita lakukan adalah menemukan dua puncak atas atau bawah kemudian menghubungkan mereka.
Berikut contoh garis trend !
jenis trend:
Uptrend (higher lows)
Downtrend (lower high)
Tren menyamping (raging)
Berikut ini adalah beberapa hal yang penting untuk diingat mengenai garis tren:
• Dibutuhkan setidaknya dua puncak atau dasar untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan TIGA puncak untuk mengkonfirmasi garis tren.
• Semakin curam garis trennya semakin kurang dapat digambarkan garis trend tersebut dan kemungkinan akan di tembus.
• Yang paling penting, JANGAN PERNAH menggambar garis tren dengan memaksa mereka untuk menyesuaikan pasar. Jika tidak benar dalam menggambar garis trend, maka garis tren tersebut tidak valid!
Support dan resistance yaitu salah satu konsep yang banyak digunakan dalam trading. Anehnya, banyak orang tampaknya punya ide mereka sendiri tentang bagaimana Kita harus mengukur support dan resistance.
Ayo kita lihat dasar-dasar pertama.
Dari diagram di atas. Seperti yang terlihat, pola zigzag memperlihatkan tren yang naik (pasar bull). Ketika pasar naik dan kemudian kembali, titik tertinggi yang dicapai sebelum kembali sekarang adalah menjadi resistance.
Pasar yang terus naik, titik terendah sebelum dimulai naik kembali sekarang adalah menjadi resistance. Support dan resistance secara terus menerus dibentuk selama pasar berosilasi naik turun dari waktu ke waktu. Dan juga sebaliknya untuk pasar turun (down trend).
Menggambar Support dan Resistance
Satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa Support dan Resistance bukan angka pasti.
Sering kali Kita melihat Support dan Resistance yang tembus, tetapi ternyata pasar hanya mengujinya. Dengan grafik candle, “tes” Support dan Resistance biasanya diwakili oleh bayangan candle.
Lihat bagaimana bayangan candle menguji support 1,4700. Pada saat-saat itu sepertinya pasar akan “menembus” support. Tapi setelah itu, pasar hanyalah menguji level tersebut.
Jadi bagaimana kita benar-benar tahu apakah Support dan Resistance tembus?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Beberapa berpendapat menyatakan Support dan Resistance tembus jika pasar benar-benar bisa melampaui level tersebut. Namun, Kita akan menemukan bahwa hal ini tidak selalu terjadi.
Kita ambil contoh yang sama kita dari contoh diatas dan melihat apa yang terjadi. Ketika harga benar-benar ditutup di support 1,4700.
Dalam hal ini, harga telah ditutup di bawah tingkat support 1,4700 namun akhirnya naik kembali di atasnya.
Jika Kita percaya bahwa sudah tembus dan sell pasangan ini, Kita sudah salah besar’!
Lihat tabel sekarang, secara visual dapat melihat dan sampai pada kesimpulan yang mendukung bahwa support belum ditembus, tetapi masih sangat berpengaruh dan sekarang lebih kuat.
Untuk membantu Kita menyaring breakout palsu, Kita harus berpikir support dan resistance adalah sebagai “zona” daripada angka.
Salah satu cara untuk membantu Kita menemukan zona ini adalah dengan menggambar support dan resistance pada line chart. Alasannya adalah line chart hanya menampilkan harga penutupan sementara candle menambahkan harga tertinggi dan terendah.
Naik turun ini dapat menyesatkan karena sering kali mereka hanya “sampah” reaksi pasar. Ini seperti ketika seseorang melakukan sesuatu yang sangat aneh, tapi ketika ditanya tentang hal itu, dia hanya menjawab, “Maaf, itu hanya gerakan refleks.”
Ketika menggambar support dan resistance, Kita tidak ingin refleks dari pasar. Kita hanya menggambar gerakan yang disengaja.
Melihat line chart, Kita gambar garis support dan resistance disekitar daerah di mana Kita dapat melihat harga membentuk beberapa puncak atau lembah.
Hal menarik lainnya:
- Bila harga melewati resistance, resistance tersebut berpotensi bisa menjadi support.
-Ketika tingkat support dan resistance ditembus, kekuatan gerakan tergantung pada seberapa kuat support atau resistance telah menahan.
Dengan sedikit latihan, Kita akan dapat melihat potensi support dan resistance dengan mudah.
Related Posts