STRATEGI KOMBINASI ANTARA RSI DAN MULTIPLE TIMEFRAME
Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas salah satu indikator populer dari analisis teknikal, yaitu RSI atau Relative Strength Index. Pada artikel itu, telah kami simpulkan bahwa, RSI dapat digunakan untuk mengetahui kapan harga berada pada kondisi overbought dan kapan berada pada kondisi oversold, atau sederhananya, untuk mengetahui kapan harga bergerak lebih tinggi dan kapan harga bergerak lebih rendah.
Nah pada artikel ini, kita akan melanjutkan pembahasan pada salah satu perangkap utama dalam indikator RSI, yang mendasari fakta bahwa dalam trading Forex, pasar dapat mengalami trend lebih tinggi atau lebih rendah, dengan periode waktu yang panjang, dan juga mendasari seberapa besar kemungkinan bagi trader yang akan melakukan trading dengan RSI (yang biasanya berupa trading counter-trend), merugi dalam jumlah yang besar, dan bagaimana cara mengatasinya.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, jelas terlihat bahwa seringkali, RSI dianggap paling cocok diterapkan dalam trading dengan range-bound market, dan manajemen risiko yang kuat. Akan tetapi, jika kita mau melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, perangkap/jebakan-jebakan ini justru dapat memberikan keuntungan bagi trader, yang ingin mengaplikasikan RSI dengan pendekatan trading-trend. Cara itu adalah dengan menggunakan kombinasi RSI dan multiple time frame ke dalam sebuah trading.
Analisis multiple time frames umumnya dapat membantu segala jenis trader terlepas dari apa latar belakang, tujuan, dan cara pandang tradingnya masing-masing. Akan tetapi, analisis ini akan jauh lebih menguntungkan jika diterapkan pada trader trend yang mencari keuntungan berlipat, tepat pada saat pembukaan posisi trading.
Dalam trading, time frame digunakan sebagai batas waktu untuk melakukan sebuah transaksi.
Time frame juga dapat digunakan untuk mengetahui pergerakan trend di masa yang akan datang. Jadi, penting sekali untuk memahami time frame terlebih dahulu, sebelum memahami pergerakan harga.
Kita telah membahas studi tentang analisis ini pada artikel berjudul “The Time Frames of Trading”. Pada artikel tersebut, kami membahas tentang banyak trader yang menggunakan dua grafik time frame yang berbeda, guna mendapatkan pandangan dan gambaran lebih rinci tentang aset-aset yang ingin mereka beli atau jual. Dengan melakukan hal itu, akan memungkinkan trader untuk mengamati trend atau sentiment pasar dalam skala global, sehingga trader bisa mendapatkan peluang profit yang sesuai dengan apa yang terlihat pada time frame yang lebih besar tersebut.
Biasanya trader akan menanyakan, time frame yang mana yang paling baik digunakan dalam transaksi? Dan jawabannya tergantung tujuan trader masing-masing. Untuk memberi gambaran yang lebih detail, tabel dibawah menggambarkan berbagai jenis time frame, yang bisa dioptimalkan oleh masing-masing trader sesuai dengan tujuan masing-masing:
Ketika indikator RSI sudah menemukan area jenuh, serta berada dalam kondisi uptrend, biasanya yang dilakukan oleh trader adalah melakukan aksi beli atau buy.
Sebaliknya, jika kondisi yang terjadi adalah down-trend, trader akan melakukan aksi jual atau sell.
Grafik di bawah ini, menggambarkan bagaimana time frame dapat dimanfaatkan ke dalam analisis trading. Ini adalah grafik dari seorang trader swing yang menggunakan time frame harian untuk mengidentifikasi trend dan chart 4 jam untuk melakukan entry buy saat terjadi trend up:
Dan apabila, dalam jangka waktu tertentu, terjadi down trend pada chart 4 jam ini, trader bisa berpindah pada chart 1 jam, untuk mencari peluang "sell dengan harga yang tinggi. Lebih detailnya, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Silahkan di pelajari dan pahami dulu teknik dan gambar-gambar di atas, sehingga anda betul betul paham dulu dan ahli menggunakan teknik ini.
semoga dengan menggunakan strategi ini anda bisa mendulang profit di pasar forex