Trik Trading Pada Kondisi Sideway Agar Meraih Profit
Pasar forex sering kali bergerak sideways atau bergerak dalam range (ranging) setelah trending. Namun demikian tidak semua kondisi sideways selalu sama, ada yang bisa ditradingkan dan ada yang harus dihindari.
Berikut ini beberapa tip jika Anda ingin trading pada kondisi sideways:
1. Tentukan kondisi sideways yang bisa ditradingkan Kondisi sideways bisa ditradingkan jika dibatasi oleh range harga yang jelas.
Dalam hal ini harga berosilasi atau bergerak didalam range yang tetap diantara level support dan resistance horisontal. Untuk mengetahui apakah kondisi sideways layak ditradingkan atau tidak bisa dilihat dengan melakukan ‘zoom out’, atau melihat pergerakan harga pada time frame yang lebih tinggi.
Apakah pasar tampak jelas bergerak trending, baik uptrend atau downtrend? Jika tidak tampak trending maka bergerak sideways. Jika sideways maka tentukan apakah bergerak dalam range yang jelas atau bergerak seperti sideways tetapi tidak beraturan (choppy).
Berikut contoh kondisi sideways dengan range trading yang jelas:
Tampak pada chart diatas trading range yang jelas diantara level resistance kunci (key resistance) dan level support kunci (key support).
Level-level tersebut merupakan patokan untuk entry dan exit serta tempat kita melihat kemungkinan adanya sinyal trading yang valid.
Dengan range yang jelas kita juga bisa menentukan risk/reward ratio yang memadai karena kemungkinan pergerakan harga dari level support ke resistance dan sebaliknya cukup besar.
2. Kondisi yang sedang ‘choppy’ tidak layak untuk ditradingkan Pergerakan harga yang choppy, yaitu sideways tetapi tidak beraturan disebabkan oleh pasar yang sedang berkonsolidasi dimana para pelaku sedang saling menunggu.
Kondisi pasar seperti ini tidak layak untuk ditradingkan karena bar candlestick bergerak tidak menentu sehingga kita sulit menetapkan risk/reward ratio yang memadai.
Berikut ini contoh kondisi choppy setelah harga bergerak downtrend dengan kuat:
Perhatikan bahwa pergerakan harga tidak menentu dan tidak bergerak dalam range yang jelas, kurva exponential moving average (ema) 8 dan ema 21 juga saling berdekatan dan cenderung bergerak datar.
Sinyal trading yang timbul pada keadaan choppy biasanya tidak valid. Jika kondisi pasar seperti itu sebaiknya tidak entry, tunggu pergerakan harga kembali trending atau tetap sideways tetapi membentuk range yang jelas.
3. Metode trading pada kondisi sideways
Jika kondisi sideways disertai dengan range yang jelas, biasanya metode trading yang digunakan adalah false break entry atau entry ketika harga gagal menembus level resistance atau support seperti pada contoh berikut ini:
Sinyal untuk entry biasanya berupa pin bar atau pin bar berekor panjang yang mengalami rejection (penolakan) oleh level resistance atau support, dan menunjukkan kondisi false break. Selain itu sinyal entry bisa juga berupa formasi price action tertentu
seperti engulfing candle (bearish atau bullish engulfing). Dengan menentukan stop loss pada level tertinggi atau terendah pin bar, dan target pada level support atau resistance, maka kita bisa trading dengan risk/reward ratio yang memadai