Trik Sukses Trading Swing Ala Frankie Law
Apakah Anda tertarik mempelajari swing trading karena tidak cocok dengan teknik scalping?
Perkenalkan Frankie Law, seorang trader forex dengan cara swing trading yang mampu "menyulap" HKD (Hongkong Dollar) 200,000 menjadi HKD 6,000,000. Tertarik untuk menyimak tips dan trik sistem trading-nya? Mari kita kupas tuntas!
Keistimewaan Frankie Law adalah mengandalkan pendekatan swing trading untuk menghasilkan profit hanya dengan mencermati pergerakan harga (price action). Jadi, jika Anda menyukai tampilan chart sederhana (tanpa tumpukan indikator-indikator), bisa jadi cara swing trading ini patut Anda coba!
Poin-Poin Penting Manajemen Swing Trading
Frankie Law memulai aktivitas trading setelah bekerja sebagai broker selama dua tahun. Dalam kurun waktu itu, dia mengumpulkan modal untuk memulai trading. Awalnya dia memilih untuk bertrading pada Hang Seng Index dan emas berjangka, namun setelah ambruknya pasar pada tahun 1987, dia mencoba memasuki pasar mata uang (Forex).
Pertama kali terjun ke dalam Forex, Frankie Law tidak serta merta mendulang profit. Dia harus menghadapi kegagalan berulang kali sebelum menemukan sistem trading reliabel. Dalam perjalanan tadi, dia menyadari betapa pentingnya fungsi stop-loss.
A. Stop Loss
Dalam praktiknya posisi trading tidak selalu sesuai dengan prediksi kita. Situasi seperti tadi sama sekali tidak dapat kita hindari selama posisi berjalan. Oleh karena itu, Stop Loss paling tidak berguna untuk menghentikan kerugian sebelum menggerus habis modal.
Berikutnya, Frankie pernah mengalami kerugian besar karena keputusannya untuk melakukan Average Down pada saat harga suatu mata uang jatuh. Teknik tersebut sama sekali tidak disarankan apabila Anda memiliki modal terbatas dan tak sanggup menahan drawdown besar.
B. Hindari Average Down
Aksi Average Down adalah proses menyuntikkan dana segar ke dalam akun untuk membuka posisi buy kembali setelah harga jatuh dari posisi buy awal.
Di atas kertas, Average Down bisa saja membawa keuntungan jika harga ternyata bergerak naik kembali berdasarkan asumsi bahwa Anda terus membeli harga dengan rerata menurun. Namun dalam praktiknya, aksi tersebut malah justru memperburuk
kerugian Anda karena harga terus menurun sedangkan margin Anda tak mampu menanggung drawdown lebih besar lagi.
Seiring dengan perkembangan sistem tradingnya, Frankie Law juga menggunakan alarm atau beeper untuk menginformasikan jika harga telah menyentuh titik resistansi atau support penting. Alarm menjadi sangat berguna saat kita tidak dapat memantau perubahan harga pada layar setiap waktu.
C. Resistansi dan Support
Penting untuk mengetahui kapan harga menyentuh resistansi dan support. Jika Anda adalah swing trader, biasanya posisi buy akan dibuka pada saat harga menyentuh batas support dari suatu uptrend. Sebaliknya, posisi sell digelar ketika harga menyentuh batas resistansi dari downtrend sebelumnya. Ekspektasi dari posisi tersebut adalah perubahan haluan arah harga berayun (swinging) kembali sebelum memasuki tahap konsolidasi.
Cara Swing Trading Ala Frankie Law
Setelah Anda paham betul ketiga poin di atas, Anda bisa mencoba mempraktikkan swing trading pada akun demo terlebih dahulu sebelum terjun ke live trading.
Swing trading seperti namanya, adalah ketrampilan kita dalam mencermati price action untuk mendeteksi di mana "swing point" kemungkinan akan terjadi. Swing point atau hotspot umumnya terjadi ketika sebuah trend berjalan menyentuh titik harga resistansi atau support seperti contoh gambar di bawah ini:
Pada gambar di atas, lingkaran merah pertama (dari kiri) terlihat jelas tak mampu menembus harga resistansi. Sebagai konsekuensinya, harga terjun bebas (ditampakkan sebagai "down-swing"). Nah, perhatikan posisi kedua bar biru di dekat garis batas support. Semakin sering harga "memantul" dari garis support tersebut, maka semakin kuat harga berikutnya kembali memantul. Terbukti dari lingkaran biru, harga langsung berayun ke atas.
Ingat, sebagai swing trader, Anda harus jeli dan awas dengan kondisi pasar, terutama saat harga menyentuh titik key-resistance atau key-support seperti contoh di atas. Jika Anda tidak bisa memantau layar setiap saat karena kesibukan tertentu, tirulah Frankie Law. Dia menggunakan sistem alarm atau beeper di mana peringatan atau notifikasi akan terkirim pada smartphone (alat portable pribadi) setiap kali harga telah menyentuh batasan resistance/support menurut ketentuan kita.
Kedua, setelah Anda memutuskan untuk membuka posisi berdasarkan sinyal dari analisa price action tadi, kenali betul volatilitas pada pair target. Frankie Law menggunakan ranking system dengan tujuan untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan profit.
Misalnya pada pair A volatilitas harian mampu mencapai 100 pip/hari. Bila Anda berencana untuk swing trading hanya selama sehari penuh (kurang lebih 1x24 jam), maka perhatikan bahwa ranking system menggolongkan raihan pip kedalam persentasi seperti berikut;
- 25%-33% volatility, misalnya pair A terpantau memiliki volatilitas 100 pip/hari, maka target profit sebanyak 25%-33% atau 25-33 pip relatif lebih mudah dicapai. Disarankan bila Anda ingin membuka posisi dengan resiko relatif minim.
- 34%-75% volatility, sama seperti di atas, hanya saja jarak 34%-75% pip sudah relatif sulit untuk dicapai. Extra hati-hatilah dengan trailing stop loss.
- 76%-90% volatility, raihan pip paling sulit dicapai. Tidak disarankan kecuali Anda mampu menanggung resikonya.
Ketiga, Frankie Law selalu mengingatkan untuk mengunci raihan profit menurut sistem ranking juga. Misalnya Anda membuka posisi dengan TP sekitar 300 pip. Letakkan TP pertama pada jarak 100 pip (skitar 30%), TP kedua pada 200 pip (skitar 70%), dan terakhir di ujung teratasnya. Hal tersebut dilakukan agar posisi Anda tidak mengalami kerugian besar ketika harga berubah haluan sebelum mencapai titik raihan tertinggi yang seringkali paling sulit tercapai.
Begitulah metode Frankie Law hingga mampu meraih profit konsisten dengan cara swing trading. Praktikkan sendiri untuk mencoba keampuhannya!
siapa tau anda bisa lebih beruntung dari dia, selamat mencoba!